Kamis, 29 Desember 2016

Puisi Manusia dan Cinta Kasih

Hallo! Kali ini saya akan memposting puisi yang bertemakan, "Manusia dan Cinta Kasih".
Saya menulis puisi ini dimalam yang dingin, dan sedang rindu padanya. Karena puisi ini, mengingatkanku pada kejadian setahun yang lalu. Aku juga tidak tahu ini bisa dikatakan puisi atau tidak, namun aku mengetik ini apa adanya. 


***

Dahulu, sering kubertanya…
Apakah itu cinta?
Benarkah ada cinta pada pandangan pertama?
Seperti apa wujud dari cinta itu?

Namun, sejak aku melihatnya pagi itu…
Detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya…
Bibirku melengkung ke atas sempurna membentuk sebuah senyuman,
Perilaku yang ia tunjukkan padaku membuatku melambung tinggi,
Aku bahagia, hidupku berwarna seperti pelangi yang selalu muncul dikala hujan telah reda,

Setiap hari aku menunggu malam menjadi pagi agar aku dapat melihatnya lagi, lagi, dan lagi…
Setiap aku memandanginya dari jarak agak jauh, entah kenapa dia selalu menoleh, menatap mataku,
Dan dari situ, aku tau bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya. Tidak. Aku jatuh hati kepadanya.
Cinta kasihku tulus untuknya. Hanya dia.

Rabu, 09 November 2016

Review Film Garuda Didadaku



Film Garuda di Dadaku 1



Sinopsis
Garuda di Dadaku merupakan film Indonesia yang dirilis pada 2009 tepat dirilis pada hari Kamis, 18 Juni 2009 yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film ini dibintangi antara lain oleh Emir Mahira (Bayu Purnomojati), Aldo Tansani (Heri), Marsha Aruan (Zahra), Ikranegara (Pak Usman), Maudy Koesnaedi (Ibunya Bayu), Ari Sihasale (Pak Johan), dan Ramzi (Bang Duloh).
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.
Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus.

Pesan Moral


  • Dalam meraih cita-cita atau suatu keinginan yang menjadi passion kita, maka janganlah pantang menyerah, teruslah berusaha, dan optimis. Apapun rintangannya, bila kita serius dalam menjalankannya, Tuhan pasti kasih jalan.
  • Sebagai tokoh utama difilm ini, Bayu, telah memberikan kita satu bukti bahwa impian itu haruslah besar, tinggi, seolah-olah tak mungkin. Dengan perjuangannya tak kenal lelah, Ia terus berlatih sepak bola walau keluarga tak mendukung impian tersebut.
  • Heri menjalankan tugasnya sebagai pemeran pembantu dengan baik difilm ini. Pesan moral disampaikan dalam tokoh ini ialah keterbatasan fisiknya yang cacat, tidak membuatnya mengurangi kecintaannya terhadap sepak bola. Walau tak akan pernah dapat bermain bola, namun Ia sukses membantu mewujudkan cita-cita temannya, Bayu, buat menjadi pemain Tim Nasional Indonesia. Wujud bantuannya tersebut Ia laksanakan dengan menjadi manajer "dadakan" Bayu, sekaligus motivator Bayu.
  • Tokoh Zahra menyampaikan pesan kepada kita semua bahwa kekurangannya tak serta merta membuatnya tak dapa berkontribusi dalam membantu Bayu. Ia yang kemudian mengizinkan Bayu berlatih dikuburan pada akhirnya dapat kembali melanjutkan sekolahnya.
  • Film garuda didadaku mengajarkan kepada para orangtua sebagai pemegang otoritas akan anak2/cucu2 yang mereka besarkan sebenarnya tidak mutlak menjadi penentu masa depan mereka. Masa depan akan lebih cerah tergambar dengan kesukaan mereka dalam mewujudkan. Karena dengan adanya kemauan dari hati maka proses dalam meraihnya akan lebih dinikmati. Orang tua boleh membantu untuk menemukan tapi tidak untuk memutuskan. Beri kebebasan kembali pada objek yang melakukannya.
  • Film ini juga mengajarkan bagaimana pershabatan yang tulus itu. Ketika seorang sahabat benar2 merasakan kebahagiaan saat sahabatnya bisa meraih mimpi2nya. Dan menyampaikan betapa memberi lebih terasa indah apalagi ketika yang kita berikan adalah yang mereka butuhkan. Diambil dari begitu gigihnya heri mendukung bayu untuk masuk timnas.


Seperti Bayu yang pada akhirnya mendapatkan izin dari sang kakek H-2 seleksi timnas U-13. Tidak cukup izin dari sang kakek, setelah itu Bayu harus menghadap pada Pak Johan sang pelatihnya di SBB Arsenal. Dengan susah payah Bayu meyakinkan Pak Johan, akhirnya Bayu dapat mengikuti seleksi timnas U-13 dan team Bayulah pemenangnya.


Film Garuda Di Dadaku 2


Sinopsis
Garuda di Dadaku 2 merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 15 Desember 2011 yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo serta dibintangi oleh Emir Mahira dan Aldo Tansani. Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepak bola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya (Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang amat keras untuk mencapai final. Namun kehadiran seorang pemain baru bernama Yusuf malah mengacaukan konsentrasi Bayu. Apalagi Yusuf (Aliando Syarief) menjadi the rising star di tim tersebut, dan makin akrab berteman dengan Heri. Ditambah dengan situasi tim yang makin porak poranda, Bayu jadi pesimis dan memilih kabur. Final kompetisi tinggal selangkah lagi di depan mata.


Pesan Moral
Adapun pesan moral yang dapat kita ambil dari film ini, yaitu:
  • Peran Anya di film Garuda Didadaku 2 ini adalah untuk membantu Bayu dalam mengatur waktu latihan bermain sepak bola dan waktu kerja kelompok untuk tugas akhir sekolahnya. Sebagai ketua kelompok, Anya ditugaskan untuk membagi rata tugas kelompok untuk para anggotanya, termasuk Bayu. Pada akhirnya, Bayu ditunjuk untuk mempresentasikan tugas tersebut dan semua berjalan lancar.
  • Jangan menuduh orang lain tanpa bukti. Kalau kita nonton film ini tanpa di skip, kita akan menemukan dimana Timnas mendapatkan anggota baru, Yusuf namanya, diperankan oleh Aly Syarief atau yang sekarang dikenal sebagai Aliando. Skill yang dimiliki Yusuf bagus, dia juga ramah. Heri, sahabat Bayu, dengan cepat berkenal akrab dengan Yusuf. Namun, ada kecemburuan di diri Bayu, yaitu ketika Heri selalu memuji Yusuf didepannya. Seakan-akan Heri lupa bahwa Bayulah sahabat lamanya Heri. Sempat terjadi konflik antara Bayu dan Heri. Mereka tidak tegur sapa sampai pada saat Bayu selesai presentasi tugas akhir sekolahnya, Heri menunggu Bayu diluar kelas. Pada saat itu, Bayu memberikan tiket nonton sepak bola.
  • Film Garuda Di Dadaku mengajarkan kita untuk terus mengejar impian, dan menjaganya meski aral melintang. Jika kita yakin kita mampu maka terus jaga keyakinan itu. Sesungguhnya kesuksesan bisa diraih juga melalui mimpi yang berawal dari hobi.
  • Semangat dan Pantang Menyerah. Bayu memang tidak mengikuti latihan terakhir untuk pertandingan final, namun dia langsung mendatangi teman-temannya dan mengakui kesalahan. Pak Wisnu, pelatih Bayu dan teman-temannya, membawa Bayu keluar ruangan. Bayu berkata dihadapan Pak Wisnu, “Sekali lagi saya ngaku salah, Pak. Saya memang sudah bukan captain, tapi itu gak penting. Yang penting ini (sambil menunjukkan lambang burung garuda disebelah kiri jaketnya), saya akan kerja 3 kali lebih keras dari pertandingan-pertandingan saya yang sebelumnya, Pak”, Pak Wisnu membalas, “Bay, nanti saya gak ada dipinggir lapangan. Nanti pasti ada situasi, kamu dan teman-temanmu harus mengambil keputusan, siap?!” Bayu menjawab dengan lantang, “SIAP!” Bayu diiizinkan untuk masuk pada babak ke-dua. 
  • Meskipun Bayu Purnomodjati sudha bukan lagi seorang captain, tapi pada pertandingan final timnas, Bayulah yang berperan penting. Ia memberikan semangat ketika teman-temannya merasa lelah, dan tidak tau jalan keluarnya lagi. Bayu memberikan keyakinan kepada teman-temannya dengan mengatakan, “teman-teman, cuman ada satu tanda yang bisa bikin kita berhenti hari ini, pluit terakhir wasit. Kalo itu belum bunyi, KITA BELUM KALAH!” dan dengan itu, semangat dalam diri Bayu dan teman-temannya kembali berkobar. Mereka bangkit pada babak ke-dua.
  • Kerja tim yang baik. Kalau pada pertandingan-pertandingan sebelumnya Bayu selalu terlihat kurang bekerja sama dengan timnya, namun pada final dan lebih tepatnya pada babak ke-dua ini, Bayu menunjukkan jiwa kepemimpinannya yang sebenernya. Evendi masuk kelapangan, Bayu memberikan arahan, “Lu harus percaya sama gue, tugas lu cuma satu, jadi jangker, rebut bola dari lawan, oke?” dan Evendi mengangguk paham. Tidak hanya itu, Bayu juga melakukan hal yang sama pada Yusuf. Ya, Yusuf memang mengalami sakit pada kaki kirinya, Bayu mengatakan kepada Yusuf, “Suf, kita kejutin semua orang, sekarang lu murni sayap kiri. Lu tuh bukan Bekham, dan lu akan lebih hebat dari Boas.” , Bayu juga memberikan perintah kepada temannya yang bernama Rama,  “lu sekarang tunggal depan, buka jalan buat gue sama Yusuf, kita pakai formasi 4-3-2-1 okeh”. Dan tendangan terakhir Yusuf itulah yang membawa timnas pada kemenangannya.  

Selasa, 11 Oktober 2016

Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Psikologi

        Hello! Pada kesempatan kali ini, saya diberi tugas oleh Dosen saya untuk menjelaskan, "Apa sih hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Psikologi?". Nah, sebelum kita membahas hal tersebut, saya akan menjelaskan pengertian - pengertiannya. Dimulai dari pengertian Ilmu Budaya dasar, pengertian Psikologi, dan akan diakhiri dengan penjelasan hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Psikologi.Let's go!


Pengertian Ilmu Budaya Dasar

       Jika kita membaca Ilmu Budaya Dasar pasti yang terlintas dalam pikiran bahwa kita akan mempelajari tentang budaya. Betul. Sebelumnya, harus kalian ketahui pengertian dari Ilmu. Menurut Dr. Maurice Bucaille, ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar. Namun, tau kah kalian yang dimaksud dengan budaya itu sendiri? Nah, Budaya itu berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah yang merupakan bentuk jamak, buddhi diartikan sebagi hal - hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jadi, Budaya bisa disebut juga kebiasaan dan cara hidup masyarakat yang dimiliki oleh sebuah kelompok dan diwariskan secara turun-temurun. Dapat kita simpulkan, Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dasar perkembangan kehidupan manusia dan kebudayaannya.



Pengertian Psikologi

       Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu. Sehingga dapat kita artikan bahwa Psikologi ialah Ilmu yang mempelajari tentang manusia. Tapi dalam perkembangannya, Psikologi tidak menjadikan jiwa sebagai pokok kajian, lebih tepatnya mengkaji gejala-gejala kejiwaan manusia yang muncul melalui tingkah laku. Jadi, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa atau ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai manifestasi dari kesadaran, mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosionalnya.


Hubungan Ilmu Budaya Dasar dan Psikologi 

          Suku dan Budaya di Indonesia sangat banyak. Selain itu sebagai mahasiswa psikologi yang akan menjadi seorang psikolog dimasa yang akan datang, tentunya kita akan berhadapan dengan banyak orang yang berbeda latar belakangnya. Seorang psikolog perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang karakter dan kehidupan orang lain. Karakter, sifat serta tingkah laku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh pribadinya sendiri, melainkan salah satunya dipengaruhi juga oleh budaya. Dengan begitu, jika nanti dihadapkan dengan orang yang berbeda budaya, kita dapat menjalin komunikasi yang baik.
          Sejalan dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya dalam berbagai pranata yang berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia. (Geertz, 1973).