Hello! Pada kesempatan kali ini, saya diberi tugas oleh Dosen saya untuk menjelaskan, "Apa sih hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Psikologi?". Nah, sebelum kita membahas hal tersebut, saya akan menjelaskan pengertian - pengertiannya. Dimulai dari pengertian Ilmu Budaya dasar, pengertian Psikologi, dan akan diakhiri dengan penjelasan hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Psikologi.Let's go!
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Jika kita membaca Ilmu Budaya Dasar pasti yang terlintas dalam pikiran bahwa kita akan mempelajari tentang budaya. Betul. Sebelumnya, harus kalian ketahui pengertian dari Ilmu. Menurut Dr. Maurice Bucaille, ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar. Namun, tau kah kalian yang dimaksud dengan budaya itu sendiri? Nah, Budaya itu berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah yang merupakan bentuk jamak, buddhi diartikan sebagi hal - hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jadi, Budaya bisa disebut juga kebiasaan dan cara hidup masyarakat yang dimiliki oleh sebuah kelompok dan diwariskan secara turun-temurun. Dapat kita simpulkan, Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dasar perkembangan kehidupan manusia dan kebudayaannya.
Pengertian Psikologi
Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu. Sehingga dapat kita artikan bahwa Psikologi ialah Ilmu yang mempelajari tentang manusia. Tapi dalam perkembangannya, Psikologi tidak menjadikan jiwa sebagai pokok kajian, lebih tepatnya mengkaji gejala-gejala kejiwaan manusia yang muncul melalui tingkah laku. Jadi, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa atau ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai manifestasi dari kesadaran, mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosionalnya.
Hubungan Ilmu Budaya Dasar dan Psikologi
Suku dan Budaya di Indonesia sangat banyak. Selain itu sebagai mahasiswa psikologi yang akan menjadi seorang psikolog dimasa yang akan datang, tentunya kita akan berhadapan dengan banyak orang yang berbeda latar belakangnya. Seorang psikolog perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang karakter dan kehidupan orang lain. Karakter, sifat serta tingkah laku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh pribadinya sendiri, melainkan salah satunya dipengaruhi juga oleh budaya. Dengan begitu, jika nanti dihadapkan dengan orang yang berbeda budaya, kita dapat menjalin komunikasi yang baik.
Sejalan dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya dalam berbagai pranata yang berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia. (Geertz, 1973).